Rabu, 27 Juli 2011

IT di Masa Depan

Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan dunia IT saat ini begitu pesat. Hal ini dapat kita buktikan dari dunia yang sedang kita masuki saat ini, beberapa tahun lalu komputer merupakan barang mewah dan hanya digunakan oleh kalangan atas saja, namun sekarang ini hampir setiap orang memiliki satu komputer. Rasanya tanpa komputer kita akan tertinggal jauh dari teman-teman kita. Komputer pun bagi para pelajar dan mahasiswa sangat membantu dalam proses pembelajaran, apalagi dengan adanya internet, apapun bisa kita cari disana. Dalam dunia IT, Komputer merupakan kunci pesatnya kemajuan dunia IT. Selain komputer, kita tahu bahwa beberapa tahun lalu, handphone merupakan barang yang mewah meskipun handphone tersebut hanya dapat digunakan untuk melakukan panggilan dan menerima pesan saja. Namun kita lihat saat ini, handphone bisa menjadi asisten pribadi kita, dengan alat ini kita bisa mengatur jadwal kita, berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, maupun partner bisnis, bisa untuk memotret, merekam video, menonton TV, dan berbagai fitur lainnya. Dalam perkembangan dunia IT, alat ini memegang suatu peranan yang sangat penting, karena dengannya informasi dapat langsung terkirim pada penerima, selalu up-to-date, dsb.
Pertanyaannya bagaimanakah IT di masa depan? Apakah akan sangat maju? Akankah ditemukan teknologi-teknologi baru? Akankah peran manusia digantikan oleh para robot? Saya belum tahu jawabannya, tapi marilah kita berprediksi. Kini sedang gencar-gencarnya dibahas mengenai green computing yang diklaim dapat memberikan efek yang baik bagi bumi kita, tak kan ada lagi pencemaran-pencemaran dan energi yang terbuang percuma. Segala sesuatunya diterapkan pada teknologi-teknologi yang akan datang agar dapat melestarikan lingkungan kita, bumi kita. Kita dapat berandai-andai bahwa di masa depan Bahan Bakar Fosil yang tidak dapat diperbaharui tidak akan lagi digunakan untuk kendaraan bermotor, bahan bakar tersebut tergantikan oleh energi surya yang tidak akan pernah habis atau bahan bakar dari tumbuh-tumbuhan. Hal yang sama mungkin akan diterapkan pada komputer, laptop, handphone, dsb, yang tidak membutuhkan lagi energi dari listrik. Kemanapun kita bepergian, kita dapat menggunakan gadget kita tanpa harus takut kehabisan power. PC di masa depan tidak lagi berbentuk balok besar yang memakan banyak ruang, mungkin di masa depan PC akan berukuran seperti flash disk atau Memory card, kecepatan processornya pun berkisar di satuan Tera Hertz, hardisk akan berukuran satu juta kali lebih besar dari hardisk kebanyakan saat ini. Untuk alat komunikasi, mungkin handphone yang kebanyakan berukuran 10 X 5 cm ini tidak akan kita temukan lagi, untuk berkomunikasi kita cukup mendengarkan dan berbicara, mesinnya telah terintegrasi pada tubuh kita yang dimasukkan melalui makanan atau pil yang diminum. Laptop yang berbentuk buku yang bisa dilipat mungkin di masa depan hanya berbentuk bak lembaran-lembaran kertas dengan layar sentuh dan dapat dilipat sekecil mungkin agar muat di saku kita.
Berbagai perubahan dapat terjadi di dunia IT, yang jelas perubahan tersebut mengarah ke kemajuan IT, karena tidak mungkin dunia IT mengalami kemunduran. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya, apakah kita akan selalu jadi konsumen ataukah produsen.


Senin, 18 Juli 2011

1 Triliun Untuk Benahi Sistem informasi nasional

Seperti kita ketahui bahwa sebuah Negara amat sangat memerlukan sebuah sistem informasi nasional yang baik. Mengapa Sistem Informasi Nasional sangat penting? Bayangkan apa jadinya masyarakat jika kebijaksaan pemerintah diputuskan hanya berdasarkan argumentasi tanpa ditumpu data yang lengkap? Dapatkah masyarakat umum dengan mudah mengetahui/mengakses berbagai informasi, pengetahuan teknologi tepat guna, perundangan, yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari masyarakat banyak? Semua ini penting dipertimbangkan dalam membangun sistem informasi nasional yang menumpu Indonesia yang kompetitive. JIKA SAYA MENDAPATKAN DANA 1 TRILIUN dari Pemerintah untuk Membenahi Sistem Informasi Nasional saya akan pergunakan untuk ????
Sebelumnya perlu kalian ketahui bahwa adan Dua faktor/parameter utama yang perlu diperhitungkan dalam strategi pengembangan sistem informasi nasional 1.SDM yang berkualitas dan 2.sistem/teknologi yang digunakan.
Untuk itu Uang 1 triliun itu akan saya pergunakan untuk :
1.Membangun sebuah lembaga yang berfungsi sebagai sebuah wadah untuk menciptakan SDM yang berkualitas yang nantinya dapat digunakan untuk membangun dan mengoprasikan Sistem Informasi Nasional yang baik lembaga tersebut akan didirikan di seluruh indonesia.
2.Membangun Sebuah Sistem berbasis komputer yang terhubung dengan sebuah jaringan di seluruh Indonesia yang terpusat di Ibu kota Jakarta.
Untuk membangun sebuah sistem berbasis komputer yang terhubung dengan sebuah jaringan tentunya di perlukan Perangkat komputer, Server dan alat pendukung lainnya. dan untuk installasi dan mengoprasikan sistem tersebut di perlukan SDM yang berkualitas yang bisa didapatkan dari lembaga yang telah saya buat sebelumnya.

Mengapa saya memilih membangun Sebuah Sistem berbasis komputer yang terhubung dengan sebuah jaringan di seluruh Indonesia yang terpusat di Ibu kota Jakarta untuk membenahi Sistem Informasi Nasional?
karena dengan sistem tersebut semua informasi nasional akan dapat diakses dengan mudah, dengan sistem tersebut semua informasi akan terpusat di dalam 1 tempat yang diakui secara nasional sehingga tidak akan ada lagi kesimpangsiuran data.

Demikianlah tulisan saya terima kasih.



Minggu, 17 Juli 2011

"DATA" itu Sangat PENTING. GO DATA!!

Data adalah fakta berupa angka, karakter, symbol, gambar, tanda-tanda, isyarat, tulisan, suara, bunyi yang merepresentasikan keadaan sebenarnya yang selanjutnya digunakan sebagai
masukan suatu Sistem Informasi.

Dibawah ini saya akan menjelaskan pentingnya data di dalam bidang BISNIS.

Bagi banyak orang, data hanyalah angin lalu yang mungkin hanya merepotkan untuk mendapatkan dan mengelolahnya. Tapi jauh di atas fungsi tersebut, data adalah modal mutlak keberhasilan strategi sebuah bisnis.

Dan hebatnya ternyata banyak sekali perusahaan yang berjalan tanpa data, baik yang bersifat "past", "present" atau "future". Jadi hampir bisa dikatakan perusahaan selama ini berjalan BUTA!!

Bagi beberapa (atau banyak) perusahaan data menjadi sesuatu yang asing dan tidak menjadi prioritas (bahkan tak terpikirkan sama sekali).

Dengan data, Anda bisa menaklukan pasar apapun yang Anda masuki, Anda bisa mengalahkan siapapun pesaing Anda, setidaknya itulah yang kami yakini, yah tentu dengan asumsi bahwa produk dan strategi Anda tepat di pasar tersebut.

Menurut salah satu pasar pemakaran, data adalah bentukan paling sederhana dari informasi Dan dari informasi inilah yang menjadi point penting dalam menentukan dan menjalankan strategi bisnis. Data bisa didapatkan dari mana saja, dan terkait dengan bisnis yang kita jalani, terutama adalah mengenai perusahaan itu sendiri, pesaing, pasar dan konsumen. Atau lingkup yang sering kita bahas adalah berkisar pada 4C (costumer, competitor, company dan change). 4 lingkup yang mutlak ini harus dimiliki sebuah perusahaan, selayaknya didukung dengan sistem yang kompeten dalam mengumpulkan data akurat, baik yang mengukur masa lalu, sekarang dan masa depan. Hal ini tentu saja untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan/produk telah berjalan, bagaimana kondisi perusahaan/produk dibandingkan dengan pesaing, bagaimana produk di mata konsumen dan peluang apa yang bisa digarap produk di masa yang akan datang. Seluruh informasi tersebut adalah sebuah tambang emas bagi perusahaan.

Jadi mulai sekarang berkerjalah berdasarkan data karena dari sinilah semua informasi akan muncul yang kemudian menjadi fakta-fakta bisnis yang bisa anda manfaatkan untuk mengatur langkah strategis perusahaan ke depannya dan dari sinilah pula anda akan mempu menghadapi perubahan dan memprediksi masa depan bisnis perusahaan. Hal ini sepertinya terlihat sulit, padahal jika dilakukan sebagai rutinitas "strategis", proses pencarian dan pengolahan data ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan, Anda hanya perlu tahu bagaimana cara memulainya, ketika sudah berjalan semua akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan tentunya.

Misalnya dengan skala kecil mengukur kepuasan konsumen melalui kuisioner; atau mengukur loyalitas pegawai; atau yang paling sederhana adalah merapihkan laporan keuangan anda dan mulai membuat chart dari bulan ke bulan sejauh mana penjualan anda berkembang? Atau malah menurun? Nah jika anda menjalankan ini sebagai rutinitas strategis, Anda akan menemukan bahwa hal-hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan membantu Anda menyelesaikan dan menyusun rencana berikutnya untuk terus mempertahankan atau melakukan perbaikan terhadap proses-proses tersebut di atas. Kemudian dari sana diharapkan langkah-langkah kecil tersebut bisa menjadi jalan untuk sistem informasi yang lebih luas dan bermanfaat bagi perkembangan bisnis anda. Maka dari sekarang. jangan lengah terhadap informasi, karena informasi adalah kuncinya.


Jumat, 15 Juli 2011

Sistem Informasi Nasional dalam Sejarah Indonesia

di masa lalu, secara tegas, pemerintah Orde Baru memberikan larangan bagi akses informasi secara menyeluruh. Akibatnya masyarakat menjadi awam tentang latar belakang, kronologi, dan ekses dari G 30/S/PKI, Supersemar, dan lain sebagainya. Mayoritas masyarakat Indonesia masih memahami kronologi, latar belakang, ataupun ekses dari sebuah peristiwa sejarah secara parsial, hanya sepihak, menurut versi yang diberikan oleh pemerintah yang berkuasa.
Dengan dalih Rahasia Negara, pemerintah kemudian membatasi akses informasi masyarakat. Pertimbangannya, apabila data informasi tersebut secara mudah diakses oleh masyarakat maka besar kemungkinan akan menimbulkan gejolak, yang mana relatif mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. Alvin Toffler mengatakan bahwa siapa saja yang lebih dulu menguasai informasi maka dialah yang lebih dulu menguasai dunia.
Presiden Soeharto, sebagai ikon tirani rezim Orde Baru, juga melegitimasi kekuasaannya dengan manajemen informasi yang bermuara pada pembangunan image. Pemposisian dirinya sebagai 'Bapak Pembangunan' merupakan realitas penggunaan konstruksi image yang sarat dengan kebohongan. Masyarakat sebagai konsumen informasi, dikerdilkan dengan penyumbatan akses-akses informasi sehingga hanya mengetahui dan memahami yang baik-baik saja dari sosok dirinya. Apabila ada warganegara Indonesia yang mencoba untuk menggali informasi lebih jauh maka delik Pelanggaran Rahasia Negara maupun 'Pencemaran Nama Baik' telah menunggu mengantarkannya ke balik jeruji penjara.
Pada hakekatnya, semua individu memerlukan informasi karena informasi dapat menjadi pijakan pemikiran dan penentuan suatu tindakan. Secara yuridis formal, legalisasi akses informasi bagi warganegara Indonesia diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 f. "Bahwa, setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia."

Secara mendasar, dalam sebuah informasi terkandung adanya nilai yang dapat diukur oleh orang yang mengelolanya. Nilai tersebut relatif berbeda, bergantung pada kepentingan maupun kemampuan dari sang pengelola informasi tersebut. Hal ini melahirkan pembeda-bedaan perlakuan terhadap masing-masing informasi dalam interaksi-komunikasi publik. Salah satunya adalah dengan merahasiakan informasi, yang mana informasi dikelola dan diklasifikasikan mana yang layak dikonsumsi oleh publik dan mana yang tidak. Demi pertahanan dan keamanan negara, Rahasia Negara layak mendapatkan perlindungan secara proporsional, sehingga urgen untuk dirumuskan melalui suatu sistem informasi nasional dalam rangka penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara, dengan tetap berdasar pada kerangka demokratisasi.

Adanya pedoman yang dapat dijadikan ukuran oleh seluruh rakyat Indonesia dalam menilai rasionalitas penyelenggaraan Rahasia Negara, menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Agar tercipta suatu sistem penyelenggaraan negara yang akuntable. Sistem informasi nasional mengatur ketentuan-ketentuan mengenai akses Rahasia Negara, termasuk di antaranya adanya pengecualian pelaksanaan hak dan kebebasan masyarakat untuk mendapatkan informasi. Ketika Rahasia Negara mendapatkan perlindungan, hal ini menuai banyak kritikan dan mengundang kekhawatiran dari berbagai komponen masyarakat. Fakta menunjukkan bahwa selama ini Rahasia Negara banyak disalahgunakan oleh oknum-oknum yang ada di dalam pemerintahan demi kepentingan yang bersifat pribadi.

Dari bacaan di atas dapat kita ketahui bahwa pada Zaman dahulu di Indonesia amat sangat susah mendapatkan informasi, karena pemerintah takut rahasia negara di ketahui oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karana itu sudah seharusnya Negara Indonesia memiliki Sistem Informasi Nasional yang baik, Sebuah Sistem yang dirancang sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang mereka perlukan. dengan Sistem Informasi Nasional yang baik negara tidak perlu takut Rahasia Negara diketahui banyak orang karena sistem itu akan memfilter apa saja informasi yang boleh diakses masyarakat luas dan apa saja informasi yang menjadi rahasia negara.

UUD 1945, Pasal 28 f

Bahwa, setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Rabu, 13 Juli 2011

Tentang saya

"Achmad Sofyan" itulah Nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya sejak saya lahir 21 tahun yang lalu, 11 april tahun 1990 tepatnya di Jakarta.

Saat ini saya sedang menempuh pendidikan Strata 1 Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi Informasi I-Tech.